Latest Post

Kisah Gubernur yang Shalih

Written By Dwiki Irvan on Saturday, December 15, 2012 | 8:19 PM

Mari kita renungkan kisah shahih berikut ini, semoga menjadi "ibroh" (pelajaran) bagi kita semua, khususnya bagi para pemimpin kaum muslimin.

Suatu hari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu melakukan inspeksi ke salah satu wilayah di daerah Himsh, untuk mengetahui keadaan rakyatnya di sana & gubernurnya yang bernama Sa'id bin 'Amir al-Jumahi. Namun ketika
beliau tiba di sana, Beliau dikejutkan oleh pengaduan para penduduknya serta kesan negatif yang mereka lontarkan atas Gubernurnya. Padahal Umar sangat mengetahui tentang kepribadian dan sosok orang pilihannya tersebut. Akhirnya, Umar mempertemukan sang gubernur, yaitu Sa'id bin 'Amir al-Jumahi, dengan rakyatnya dalam suatu majelis.

Umar : "Apa kritikan kalian kepada Gubernur?"

Rakyat : "Pertama: Setiap harinya ia baru ke kantor setelah agak siang!"

Umar : "Apa jawabanmu wahai Sa'id?"

Sejenak Sang Gubernur terdiam...lalu ia mendongakkan kepalanya seraya berkata..

Sa'id : "Demi Allah! Sesungguhnya aku enggan mengatakan hal ini. Namun, karena engkau memaksaku, maka akan kukatakan yang sebenarnya. Sesungguhnya aku tidak memiliki pembantu, sehingga setiap pagi aku membantu istriku memasak, setelah semua makanan telah siap, aku mandi, lalu kemudian aku pergi ke kantor.."

Umar pun menitikkan air matanya, lalu menengok kepada rakyatnya seraya berkata..

Umar : "Apa kritikan kalian selanjutnya?"

Rakyat : "Kedua: Andaikan ada di antara kami yang ingin bertemu dengannya di malam hari, ia selalu berhalangan!"

Umar : "Apa alasanmu wahai Sa'id?"

Sa'id : "Demi Allah! Sesungguhnya aku enggan membuka rahasia ini. Aku telah memberikan seluruh siangku untuk manusia, sehingga seluruh malamku, aku persembahkan untuk Allah."

Umar : "Apa kritikan kalian selanjutnya?"

Rakyat : "Ketiga: Setiap bulannya ada satu hari yang ia sama sekali tidak ke kantor wahai Amirul Mu'miniin.."

Umar : "Jawablah kritikan mereka wahai Sa'id!"

Sa'id : "Wahai Amirul Mu'miniin, sesungguhnya aku tidak memiliki pakaian, melainkan apa yang menempel di tubuhku ini. Aku mencucinya sekali dalam sebulan, lalu aku menunggu di rumah hingga bajuku kering, lalu kemudian di sore hari aku ke kantor.."

Mendengar jawaban tersebut, Umar pun berseri-seri seraya berkata..

Umar : "Alhamdulillaah..aku tidak keliru memilih orang!"

Lalu Umar pun menghadiahi Sang Gubernur uang sebesar seribu dinar. Tatkala istri Gubernur melihat hadiah tersebut, ia pun mengatakan..

Istri : "Alhamdulillaah..mulai saat ini kita akan menjadi orang kaya! Wahai suamiku, belilah kebutuhan sehari-hari dengan uang itu, dan sewalah seorang pembantu.."

Dengan tenang Sa'id pun menjawab: "Wahai istriku...inginkah engkau kutunjukkan pada sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang engkau sebutkan itu?"

Istri : "Iya..."

Sa'id : "Kita pinjamkan uang ini kepada Allah, dengan membagikannya kepada fakir miskin, anak-anak yatim, dan para janda yang kekurangan.."

Hingga akhirnya tiada tersisa sekeping uang dinar pun di rumahnya...

Sumber: Diterjemahkan dari TARIKH DIMASYQ karya Ibnu Asakir : 21/161-162

Dikutip dari : Belajar Sholat Wajib Dan Sholat Sunnah Yang Khusyu

Daurah Perhiasan Berharga Bagi Pecinta Ilmu Agama Al Ustadz Maududi Abdullah, Lc 23 Desember 2012

Written By Dwiki Irvan on Friday, December 14, 2012 | 8:31 PM

HADIRI & SIMAKLAH
DAURAH ILMIAH ISLAMIYAH
GRATIS TERBUKA UNTUK UMUM

TEMA:
PERHIASAN BERHARGA BAGI
PECINTA ILMU AGAMA
Syarah Kitab Hilyatul Thalibil Ilmi

Bersama:
AL-USTADZ MAUDUDI ABDULLAH LC
(Lulusan Univ. Islam Madinah)

Ahad, 23 Desember 2012
Pkl.: 08.30 - Dzuhur
Masjid Raya Cipaganti
Jl. Raya Cipaganti Bandung (dekat cihampelas-Bandung)

Contact person:
+62817 400 989

Penyelenggara : Yayasan Ihyaussunnah



Dilema Menghadapi Rumput Tetangga Lebih Hijau

Written By Dwiki Irvan on Monday, December 10, 2012 | 10:35 PM

Dulu sewaktu sebelum menikah, Anda merasa bahwa calon istri Anda adalah wanita tercantik, terbaik, dan ter ter yang lainnya. Sedangkan istri orang, atau wanita lain biasa-biasa saja. Namun begitu menikah, mengapa jadi berbalik? Tiba-tiba istri tetangga kok jadi cantik, tiap melihat wanita lain kok tergoda? Padahal dulu ketika memilih wanita yang menjadi istri Anda sekarang, tentunya dialah wanita terbaik dari sekian wanita yang ada. Lalu kenapa setelah menikah, rumput tetangga menjadi lebih hijau?

Jawabannya ada pada sabda Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- :

المَرْأَةُ عَوْرَةٌ إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَ فَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu adalah aurat. Bila ia keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki).[HR. At-Tirmidzi]

Jadi, ternyata rumput yang lebih hijau ini tidak lepas dari peran setan. Bahkan betapa banyak kita temui orang tergoda setan untuk melakukan sihir demi memisahkan dua anak adam yang telah dihalalkan. Sebagaimana diketahui, sihir yang paling kuat di zaman Nabi Sulaiman, di mana ketika itu ilmu sihir mencapai puncak kejayaannya, adalah sihir untuk memisahkan seseorang dari istrinya. Allah berfirman:

 فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ

".. Dan mereka mempelajari dari keduanya (Harut dan Marut), sihir yang memisahkan antara laki-laki dengan istrinya.." [QS Al Baqarah 102]

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lantas ia mengirimkan bala tentaranya. Maka yang paling dekat di antara mereka dengan iblis adalah yang paling besar fitnah yang ditimbulkannya. Datang salah seorang dari anak buah iblis menghadap iblis seraya berkata, "Aku telah menggoda Fulan untuk mengatakan ini dan itu." Iblis menjawab, "Engkau belum melakukan apa-apa." Lalu datang setan yang lain melapor, "Tidaklah aku meninggalkan Fulan hingga aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya." Maka iblis pun mendekatkan anak buahnya tersebut dengan dirinya dan memujinya, "Engkaulah yang terbaik." [HR. Muslim]

Maka dari itu, ingatlah yang baik-baik dari istri Anda, bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Lupakan kecantikan dan kelebihan wanita lain yang membuat Anda tergoda, karena sesungguhnya semua itu hanya hiasan setan. Tetaplah pilihan Anda itu yang terbaik, insya Allah. Apalagi istri Anda adalah orang yang telah lama menemani Anda dalam suka dan duka, mengapa Anda mesti lebih menyukai orang yang tidak lebih Anda kenal? Dan ketika Anda melihat seorang wanita dan nyaris tergoda, maka ingatlah bahwa istri Anda juga punya sesuatu yang dipunyai wanita itu, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِى نَفْسِهِ

"Sesungguhnya wanita datang dalam rupa setan, dan pergi dalam rupa setan. Jika seorang di antara kalian melihat seorang wanita yang menakjubkan (tanpa sengaja), maka hendaknya ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan menolak sesuatu yang terdapat pada dirinya." [HR Muslim]

Wallahu ta'ala a'lam.


Ristiyan Ragil 
Tasikmalaya, 11 Desember 2012

Inspired by:
http://www.youtube.com/watch?v=2qpqdrNR3zQ

Bertawakal Kepada Allah Ataukah Kepada Perusahaan Asing

Written By Dwiki Irvan on Sunday, December 9, 2012 | 9:03 PM


Bismillahirrahmannirrahim..

Kaum muslimin yang berbahagia, beberapa saat yang lalu ada sebuah kisah yang diceritakan dari seorang da'i. Dikisahkan ada seorang suami yang bekerja di perusahaan asing. Dia bekerja di tempat tersebut sebagai akuntan. Perusahaan tersebut perusahaan asing dan besar, dengan gaji 30 juta. Hidupnya pun berkecukupan

Namun ada satu hal yang membuat hati nya tidak tenang di dalam pekerjaannya. Apa gerangan masalah tersebut? karena dalam perusahaan tersebut sulit mengerjakan sholat 5 waktu secara berjamaa'ah. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut perusahaan asing dan tidak mempedulikan tentang kewajiban sholat 5 waktu berjama'ah.  Perusahaan tersebut adalah perusahaan non muslim, karena setiap karyawannya akan dibebankan target untuk menyelesaikannya.

Pada suatu hari akhirnya, beliau mencurahkan hati kepada istri nya tentang masalah tersebut. Dengan bertanya :

"Dik, kita hidup secara berkecukupan tapi Saya tidak nyaman dengan dan tidak tenang"

"masalah apa itu mas?", Tanya Istri

"Masalah tidak bisa sholat berjama'ah 5 waktu secara berjama'ah di perusahaan tersebut, bagaimana menurut adik kalau saya keluar saja dari perusahaan tersebut?"

Karena istrinya adalah istri yang shalihah (InsyaAllah)

Lalu sang istri menjawab "Iya mas, saya dukung keputusan mas 100 %"

Sang suami sangat senang dengan jawaban sang istri yang mendukung keputusan dia.

Akhirnya sang suami meninggalkan pekerjaan yang menggiurkan dengan gaji 30 juta.

Sang suami membuka hidup lembaran baru. Dia berjualan apapun, dan subhanallah setiap dia memulai usaha nya, hasilnya pun seret.

Akhirnya pada suatu hari, dia ditawari sebagai sales CD akuntansi.

Seiring berjalannya waktu hari berganti hari sampai minggu berganti minggu, pada bulan pertama awal dia jualan, tidak ada CD yang terjual. Penghasilannya saat itu nol

Dia tetaplah sabar, dan sudah bertekad mencoba pada bulan kedua.

Dan ternyata nasib dia di bulan kedua juga sama, tidak ada barang yang terjual sama sama sekali

Dia mencoba di bulan ketiga, alhamdulillah ternyata nasibnya tidak jauh beda, tidak ada barang yang dia tawarkan terjual satu pun.

Selama 3 bulan berturut-turut tidak ada uang seperser pun yang masuk ke kantong dia.

Satu hal yang membuat dia kuat adalah walaupun pekerjaan nya terlalu berat, berbeda dengan zaman dia masih bekerja di perusahaan asing tersebut yang bekerja di ruang AC. Sekarang dia mesti harus berkeliling, kulitnya yang dulu putih sekarang menghitam.

Salah satu yang menguatkan dia, Selain karena taufik Allahu subhanahu wa Ta'ala, adalah karena begitu dia pulang dari keliling,dalam keadaan berkeringat masuk ke dalam rumah disambut seorang istri dengan senyuman manis, menyambut suaminya, memijat suaminya, dan menghibur suaminya. Dan sudah siap air hangat untuk mandi dan handuk yang sudah siap. Dia sangat kokoh pada prinsipnya.

Kalau boleh dikatakan penghasilannya selama 3 bulan adalah nol. Apabila dibandingkan dengan bekerja di perusahaan asing tersebut bisa mendapat 90 juta.

Sampai tiba suatu hari, ketika dia selesai sholat di sebuah masjid, dia merenung bagaimana memikirkan nasibnya

Tiba-tiba ada seorang bapak mendekatinya, lalu bertanya "Adik, kerja apa?"

Dia menjawab " saya jualan CD program akuntan'.

Bapak tersebut bertanya lagi, "Berarti adik bisa bikin laporan keuangan?"

"Ya bisa pak itu memang pekerjaan saya dulu di perusahaan asing".

"O gitu ya MasyaAllah. Dik saya ini lagi pusing, karena saya perusahaan tapi sampai saat ini belum punya pembukuan yang bagus. Sebentar lagi harus menyetor pajak. Bagaimana? adik bisa ga bikin?", Ujar Sang Bapak

"Oh insyaAllah saya bisa bikin", jawab dia

Lalu bapak tersebut menutu, "Kalau adik ini bisa bikin saya kasih 100 juta rupiah"

Dia terharu, rizki dia dalam 3 bulan dikumpulkan oleh Allah dalam 1 menit dan bahkan masih ditambah bonus 10 juta menjadi 100 juta

Akhirnya dia menjalankan dia bagus mengerjakannya, dan bapak itu puas akan hasil laporannya.
Setelah itu, pesanan pembuatan laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar mengalir deras kepada orang itu, dan akhirnya membuka kantor akuntan bebas dengan karyawan 10 orang. Beberapa saat lalu, dia bercerita mendapatkan laporan keuangan senilai sekian milyar.

Kisah ini menjinggalkan pelajaran bagi kita, bahwa betawakal dan meniti jalan Allahu subhanahu wa Ta'ala tidak akan pernah merugikan seorang hamba.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ، وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:2-3).


Betapa banyak kisah-kisah tersebut semisal, sulit beribadah, tidak menjalankan syariat dengan kegiatan ribawi dan seterusnya.

Banyak pertanyaan, apakah saya bisa makan atau tidak dengan meninggalkan pekerjaan yang tidak sesuai syariat? anak istri bisa makan tidak?

Tanpa kita sadari kita betawakal bukan kepada Allah, hal ini yang membuat kita secara langsung bertawakal kepada perusahaan, Bank, bos. Kita kadang lupa bahwa yang dimiliki semua perusahaan, semua yang dimiliki oleh setiap manusia adalah milik Allahu subhanahu wa Ta'ala.

Seandainya ta'at demi mengejar keridhoan Allah, Allah akan ganti sesuatu yang lebih baik.

Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah Azza Wa Jalla kecuali Allah akan menggantikan bagimu apa yang lebih baik dari perkara tersebut bagimu ".Musnad Ahmad: 3/363, Al-Haitsami berkata di dalam kitab Mujma'uz Zawa'id 10/296: Ahmad meriwayaytkannya dengan sanad dan rijal dengan katagori shahih. Dan Saikh Albani menyebtkannya didalam Assilsilahtud daifah 1/62 bahwa sanadnya shahih dengan syarat Muslim
Tidak ada kata terlambat untuk memperbaharui tawakal kita, ketergantungan kita, dan terus bertawakal kepada Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu

Diambil Dari Kajian Ustadz Abdullah Zaen

Bandung, 10 Desember 2012






Sholat Khusyu itu Menyenangkan

Written By Dwiki Irvan on Friday, December 7, 2012 | 2:29 PM



Bismillah. Sholat merupakan ibadah agung yang menjadi pilar utama Islam. Untuk menggapai derajat pahala yang besar tentu diperlukan dengan cara khusyuk dalam sholat.

Bagaimanakah sebenarnya gambaran khusyuk yang benar??

Ketahuilah khusyuk tempatnya di dalam hati yang membuahkan pada amalan anggota badan. Barang siapa yang hatinya khusyuk, akan tercermin dari anggota badannya. Hatinya kan tunduk kepada Allah terhadap perintahnya , menerima dan lapang dalam menerima takdir Allah, dan tidak mengikuti hawa nafsu. Sehingga otomatis amalan lahiriahnya juka akan menjadi baik, karena hatinya sudah khusyuk dan tunduk kepada Allah.

Al Hafidz Ibnu Rajab berkata,” Asalnya khusyuk adalah lembutnya hati, tenang, tunduk, dan perasaaan butuh kepadaNya. Apabila hati telah khusyuk maka seluruh anggota badan akan mengiktuinya, karena anggota badan mengikuti hati.” (al khusyuk fis sholat hal.10)

Jadi khusyuk bukan hanya tergambar dari anggota badan , bukan sekedar tenang dan diam yang dibuat buat. Atau bertingkah laku seperti orang yang khusyuk namun hatinya kosong da tidak tunduk kepada Allah subhanahu wata’ala.

Adapun khusyuk dalam sholat adalah kekhusyukan hati, pendengaran, penglihatan, kepala, wajah, dan seluruh anggota badan. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ketika ruku’ berdoa dalam sholatnya,” Khusyuk kepadaMu , pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, dan urat syarafku.” (HR. Muslim)

Sebagian generasi terdahulu melihat seorang yang sedang bermain main dengan tangannya tatkal solat. Lalu dia berkata,” Andaikan hati orang ini khusyuk , tentu akan khusyuk pula anggota badannya.”

Khusyuk dalam sholat bisa tercapai bagi orang yang memusatkan hatinya untuk sholat. Hatinya sibuk dalam sholat dan berpaling dari perkara selain sholat, dia lebih mengutamakan sholatnya daripada perkara yang lain. Maka jadilah sholatnya itu sebagai penyejuk mata dan ketentraman bagi dirinya, sebagaimana sabda Nabi,” Telah dijadikan kesejukan mataku di dalam sholat.” (Hadits dengan Sanad shohih di dalam as shohihah karya Syaikh al Albani)

Lantas Bagaimana Kiat Menggapai Khusyuk

1. Persiapan sebelum Sholat.
Dimulai saat adzan berkumandang , maka segeralah berwudhu, membersihkan mulut dan badan kemudian memakai pakaian yang bersih dan bagus untuk Solat. Sebagaimana firman Allah,” Hai anak Adam, kenakanlah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki )masjid. Makan dan minumlah janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang –orang yang berlebih lebihan (QS. Al A’rof :31)

2. Tuma’ninah di dalam Sholat
Adalah Nabi shalalllahu ‘alaihi wassalam sholat dalam keadaan tuma’ninah yang paling sempurna hingga tiap persendiannya kembali ke tempatnya. Dan beliau memerintahkan orang yang terburu buru dalam sholatnya untuk mengulanginya lagi.
Dari Abu Qotadah, bahwasannya Rasulullah bersabda,” Orang yang paling jelek dalam mencuri adalah orang yang mencuri dalam sholatnya. Para sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, bagaimana dia mencuri dalam sholatnya?” Nabi menjawab,” yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya ketika sholat.” ( HR. Ahmad, al Hakim, dalam Shohi al Jami’:997)

3. Ingat Mati ketika sholat
Berdasarkan sabda Rasulullah,” Ingatlah kematian dalam sholatmu. Karena seseorang bila ingat mati di dalam sholat, dia akan memperbagus sholatnya. Sholatlah seperti sholatnya seorang laki-laki yang tidak menyangka bahwa dia akan solat lagi di lain waktu.( sanadnya hasan di dalam as Shohihah)

4. Pahamilah apa yang engkau baca
Yaitu berusaha memahami ayat dan doa yang kita baca. Karena ayat al Qur’an diturunkan agar diapahami dan direnungi maknanya. Allah berfirman,” Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang –orang yang mempunyai pikiran” (QS. Shood:29)

5. Meninggalkan maksiat

6. Pilihlah Pekerjaan yang sesuai
Yaitu anda memilih jenis pekerjaan yang tidak berbenturan dengan waktu sholat dan tidak memberatkan pikiran, sehingga pikiran tidak berat ke pekerjaan saat sedang melakukan sholat.

7. Tidak Menambah kesibukan Dunia

8. Mengambil Sutrah Sholat
Sutrah adalah sesuatu yang tingginya cukup menjadi batas di depan tempat solat dengan tujuan orang tidak akan lewat di depan orang yang sedang solat. Dan Sutrah akan lebih menjaga pandangan di saat kita sholat, menjaga dari setan dan menjaga dari agar tidak ada orang lewat di depan kita yang sedang sholat. Rasulullah bersabda,” Apabila salah seorang dari kalian sholat, maka sholatlah dengan menghadap sutrah dan mendekatlah.” (HR. Abu Dawud dihasankan oleh Syaikh al Albani)

9. Pusatkan Hati dan Pikiran
Dzun Nun menceritakan bagaimana sholatnya para ahli ibadah,” Bila engkau melihat mereka sholat, tatkala sudah berdiri di tempat khusus sholat mereka, kemudian mereka membuka sholat dengan takbir, akan terlintas dalam hati mereka bahwa tempat mereka berdiri sekarang adalah seperti tempat berdirinya para manusia di hadapan Allah.” (al Khusyuk Fis Sholat)

10. Berdo’a dan mohonlah perlindungan dari godaan setan

Perbedaan Istilah Aku dan Kami Dalam Al qur'an

Bismillah....

Memang sering kita sadari banyak menemukan kata Aku dan Kami dalam Al qur’an. Karena tidak memahami maksud dari kedua kata tersebut banyak pemahaman keliru dan seringkali menjadi bahan perdebatan tentang Al Quran,

Bahkan hal ini selalu digunakan oleh kaum nashrani dan kaum kufar lainnya untuk menyerang dan menyebarkan syubhat (kerancuan), serta keraguan atas kebenaran keesaan Allahu Subhanahu wa Ta’ala

Hal ini  dijawab langsung dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu ta’ala :

salah satu sebab turunnya ayat tersebut adalah perdebatan orang-orang nashrani mengenai yang kabur bagi mereka. Seperti FirmanNya أنا (Ana = Aku) dan نحن (Nahnu = Kami). bahwa makna نحن (Nahnu = Kami) disini adalah salah satu yang diagungkan dan memiliki pembantu-pembantu. Hal ini tidak dimaksudkan dengan makna tiga illah. Penafsiran yang sebenarnya, hanya diketahui oleh orang-orang yang mantap keilmuannya.

Sehingga dapat dijelaskan siapa maksud dalam kata إِيَّا (iyya = hanya kepada) dan siapa yang dimaksud dengan kata إِنَّ (inna = sesungguhnya kami ), karena ikut sertanya para malaikat dalam tugas yang mereka diutus untuk menyampaikannya, sebab mereka adalah para utusanNya.

Dapat disimpulakn, berkenaan dengan satu-satunya illah yang berhak di ibadahi, maka berlaku bagi-Nya saja.

Setiap kali Allahu Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan ibadah, takwa, takut dan tawakal, Dia menyebut diri Nya sendiri dengan nama khususNya. Adapun bila menyebut perbuatan perbuatan yang dia mengutus para malaikat untuk melakukannya maka Dia berfirman :

فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ

“Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaanya itu” (QS. Al Qiyamah : 18) dan ayat ayat lain semisal dengannya

Meskipun hakikat makna yang dikandungnya yaitu para malaikat, sifat-sifat mereka dan cara cara Rabb mengutus mereka tidak diketahui kecuali oleh Allah ta’ala sebagaimana telah dijelaskan ditempat lain. Wallahu a'lam

Maroji :

Al Furqon Baina ‘l Haq wa ‘l Bathil, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ,

Diringkas dari :

http://adiabdullah.wordpress.com/2008/12/02/kata-aku-dan-kami-dalam-al-quran/

http://www.abuayaz.co.cc/2011/06/kata-aku-dan-kami-dalam-al-quran.html#ixzz1PEWDLD9N

Surga Neraka Sudah Ditetapkan, Perlukah Berusaha

Written By Dwiki Irvan on Thursday, December 6, 2012 | 10:22 AM

Bismillah Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah mengutus hambaNya Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dengan membawa kebenaran, menyampaikan amanat kepada ummat. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau, berikut para keluarga, shahabat dan pengikutnya yang setia.

Sesungguhnya tentang surga ataupun neraka merupakan hal yang wajib kaum muslimin untuk yakini dan imani. Sekaligus membuat sebagian kaum muslimin muncul banyaknya pertanyaan dan banyaknya orang yang masih kabur dalam memahami masalah ini serta banyaknya orang yang membicarakanya, yang kadangkala benar tetapi seringkali salah, di samping itu tersebarnya pemahaman–pemahaman yang keliru ketika berbicara tentang masalah ini.

Pada prinsipnya sebagian kaum muslimin mengetahui bahwa setiap anak Adam, telah ditentukan oleh Allah, tempatnya kelak di Surga atau Neraka jauh sebelum mereka dilahirkan,

Sebagaimana dijelaskan Hadits dari Ali radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang membawa tongkat sambil digores-goreskan ke tanah seraya bersabda,

‘Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali telah ditetapkan tempat duduknya di neraka atau pun surga.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

Betapa lemahnya akal ini ketika membaca hadits ini, muncul beberapa pemikiran yang keliru sehingga timbul pertanyaan “Kalau begitu buat apa kita beramal, kalau surga neraka sudah ditetapkan?"atau semisalnya.

ketika mendengar hadits yang dikeluarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,  Para Sahabat muncul pertanyaan dan langsung ditujukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendapatkan penjelasan.

Maka para sahabat bertanya, ‘”Wahai Rasulullah, kalau begitu apakah kami tinggalkan amal shalih dan bersandar dengan apa yang telah dituliskan untuk kami (ittikal)?”‘ (maksudnya pasrah saja tidak melakukan suatu usaha – pen) 


lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan bersabda:

اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ، أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ ، وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ .ثُمَّ قَرَأَ ( فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى * وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ). الآية

Beramallah kalian! Sebab semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya. Adapun orang-orang yang bahagia, maka mereka akan mudah untuk mengamalkan amalan yang menyebabkan menjadi orang bahagia. Dan mereka yang celaka, akan mudah mengamalkan amalan yang menyebabkannya menjadi orang yang celaka” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah, “Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (HR. Bukhari, kitab at-Tafsir dan Muslim, kitab al-Qadar)


Pada kesempatan lain Umar Bin Khaththab Radiyallahu'anhu bertanya langsung kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab

وسأله عمر هل نعمل في شئ نستأنفه ام في شئ قد فرغ منه قال بل في شئ قد فرغ منه قال ففيم العمل قال يا عمر لا يدرك ذلك إلا بالعمل قال إذا نجتهد يا رسول الله

Umar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : 

Umar : Apakah amal yang kita lakukan itu kita sendiri yang memulai (belum ditakdirkan) ataukah amal yang sudah selesai ditentukan takdirnya?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bahkan amal itu telah selesai ditentukan taqdirnya.”
Umar: Jika demikian, untuk apa amal?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Umar, orang tidak tahu hal itu, kecuali setelah beramal.”
Umar: Jika demikian, kami akan bersungguh-sungguh, wahai Rasulullah!
(Riwayat ini disebutkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya no. 168 dan Penulis Kanzul Ummal, no. 1583).



Betapa banyak pemikiran-pemikiran keliru yang menyandarkan akan taqdir yang Allah tetapkan dengan mengingkari usaha yang seharusnya dilakukan. Sesungguhnya ketika manusia dihadapkan terhadap suatu pilihan antara ketaatan dan penyimpangan, apapun yang dipilih manusia yang terjadi berdasarkan Taqdir yang Allah tetapkan

Dapat disimpulkan bahwa sebelum manusia diciptakan, Allah telah menetapkan taqdir untuknya. Tetapi sesungguhnya manusia wajib melakukan usaha untuk mendekati sebab-sebab apa yang menyebabkan masuk surga. Karena Taqdir tersebut akan diketahui setelah kejadian terjadi. Seperti halnya apabila terjadi musibah yang menimpa kaum muslimin karena tangan mereka, hal ini pada akhirnya mengundang penyesalan. Karena tidak berusaha untuk menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan musibah tersebut. Dan setiap manusia dimudahkan menurut takdir yang ditentukan baginya.Wallahu a’lam bi showab


Intisari diambil dari :

muslimah.or.id
kitab “Qadla’ dan Qadar Allah”, oleh  Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah

Lupa Mengucapkan Bismillah Di awal Makan

Bismillah Segala puji bagi Allah ta’ala, Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi manusia dan langit sebagai atap, Yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk manusia. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam, keluarganya, sahabat serta seluruh pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Seperti yang kita ketahui bahwa membaca Bismillah Ketika hendak Makan dan minum merupakan suatu adab yang yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. 

Hal ini tercantum dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan dari Ummu Mukminin Aisyah Radhiallahu anhaa, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda,

إذا أكل أحدكم طعما فليقل بسم الله

"Jika kalian hendak makan, maka ucapkanlah Bismillah" (Shahih, HR Abu Daud no 3767, Tirmidzi no 1858). 

Tetapi sering kali terjadi pada sebagian kaum muslimin yang lupa ketika mengucapkan bismilah sebelum makan. Karena pada hakikatnya manusia tempat salah dan lupa, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga memberikan solusi apabila kaum muslimin lupa membaca Bismillah di awal makan.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan untuk mengucapkan doa, Lafadz doa ini terdapat dalam sebuah hadits dari Aiysah Radhiallahu anhaa bersabda

إِذَا أكَلَ أحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى، فإنْ نَسِيَ أنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ تَعَالَى في أوَّلِهِ، فَلْيَقُلْ: بسم اللهِ أوَّلَهُ وَآخِرَهُ

"Jika kalian hendak makan , maka sebutlah nama Allah ta’ala (dengan ucapan bismillah), dan jika lupa menyebut nama Allah ta’ala pada awal makan, maka ucapkanlah Bismillahi awwalahu wa akhirohu" (HR Tirmidzi no 1858, Tirmidzi berkata: hadits hasan shahih)

Doa tersebut dengan lafadz

بسم اللهِ أوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Bismillahi awwalahu wa akhirohu 

 Selain dengan membaca bismillah, Tidak ketinggalan pula Makan dan Minum dengan Tangan Kanan. Hal ini betapa mulia Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkannya, dalam sabda :

إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه و إذا شرب فليشرب بيمينه فإن الشيطان يأكل بشماله و يشرب بشماله

"Jika kalian hendak makan, maka makanlah dengan tangan kanan. Jika hendak minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena sesungguhnya syaithan memakan dengan tangan kiri, minum dengan tangan kiri" (HR Abu Daud no 3776, dishahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam Shohihul Jami’ no 383)

Demikian lah adab makan ketika lupa mengucapkan bismillah yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ajarkan, dengan harapan kita bisa mengamalkannya manakala kita hendak makan atau minum. Dan menjadi pemberat amal timbangan kita di hari kiamat kelak.

Bandung, 6 Desember 2012