oleh : Iman Surya Pratama
Saudaraku , semoga Allah subhanahuwataala selalu memberikan barokah atas hari – harimu dan menuntun langkah – langkah hidupmu di dalam kasih sayang dan ridhaNya ..
Saudaraku, semoga kita selalu dimudahkan untuk beramal dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunanNya, sebagai wujud pengamalan akan firmanNya :
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan rugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran” (QS Al’Ashr:1-3)
Semoga engkau berkenan meluangkan waktumu sejenak ‘tuk menyimak untaian nasihat para imam, insya Allah bermanfaat, karena Allah berfirman :
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ (55)
“ Dan berilah peringatan, karena sesungguhnya peringatan sangat bermanfaat bagi kaum yang beriman.” (QS Adz Dzariyat:55)
Adalah imam kita, Imam Muhammad ibn Idris Asy Syafii (150-204 H), beliau berkata - sebagaimana tertera dalam kitab Mawaaizh Al Imaam Asy Syafii susunan Shaalih Ahmad Asy Syaamiy (hal 16)
أشدّ الأعمال ثلاثة : الجود من القلّة, والورع في الخلوة, وكلمة الحق عند من يرجى ويخاف.
“Amal yang paling berat itu ada tiga : dermawan ketika kekurangan (memiliki sedikit harta), bersikap wara ketika sendirian, dan berkata benar disisi orang yang diharapkan (kebaikannya) dan ditakutkan (kemarahannya) ”
Demikian imam panutan kita, Imam Muhammad ibn Idris Asy Syafii (150-204 H) menjelaskan bahwa terdapat tiga macam amalan yang paling berat karena sulit untuk diamalkan oleh manusia.
Pertama, dermawan ketika memiliki sedikit harta. Sifat ini merupakan salah satu ciri orang bertaqwa yakni selalu berinfaq baik dalam keadaan senang maupun susah. Namun demikian sudah merupakan realita yang lazim ditemukan bahwa begitu banyak manusia yang kikir ketika ia memiliki banyak harta, bagaimana dalam keadaan harta yang sedikit?
Kedua, bersikap wara’ ketika sendirian. Kita terbiasa untuk menjaga diri dari perbuatan yang tidak berguna di saat manusia mengetahuinya. Adapun ketika kita sendirian biasanya akan kembali pada kebiasaan buruk yang biasa kita lakukan. Adalah tanda keikhlasan seseorang ketika ia mampu berbuat wara’ baik ada maupun tiada manusia dihadapannya.
Ketiga, berkata benar disisi orang yang diharapkan (kebaikannya) dan ditakutkan (kemarahannya).Biasanya kita takut untuk menyinggung orang yang telah berjasa kepada kita. Demikian pula kita takut berkata benar karena khawatir mendapatkan keburukan dari orang yang ditakutkan kejahatannya.
Walaupun berat sebagaimana disampaikan oleh Imam Muhammad ibn Idris Asy Syafii (150-204 H), semoga Allah memudahkan kita untuk senantiasa mampu mengamalkan ketiga perkara ini sehingga kita memiliki akhlak yang mulia, menjadi orang yang memiliki kekayaan dalam jiwa …
Inspiring from :
(Akses: 28 Agustus 2009;11:35)
Post a Comment