Home » , » Penyebab dan Penghalang Adzab Kubur

Penyebab dan Penghalang Adzab Kubur

Written By Dwiki Irvan on Friday, August 12, 2011 | 9:18 AM


Penyebab seseorang diadzab dalam kuburnya

- Mati dalam keadaan musyrik/kafir/munafiq
(sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits diatas). Dan juga hadits:
“Dikirim kepada orang kafir dua ekor ular, seekor ular dari arah kepalanya dan yang lainnya dari arah kakinya yang membelitnya dengan kuat, ketika tuntas maka kembali membelitnya hingga Hari Kiamat.”
[Hasan diriwayatkan Imam al-Haitsami dan beliau berkata: Diriwayatkan Ahmad dan sanad hadits ini hasan. No: 3/180 (4284)]

- Tidak menjaga kencing dan tidak menjaga lisan
“Dari Ibnu ‘Abbas radiyallahu`anhu, ia berkata: Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar dari sebagian pekuburan di Madinah atau Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diadzab di kuburnya. Beliau bersabda,

‘Keduanya sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab karena dosa besar (menurut mereka bedua)’
lalu Nabi bersabda:

Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diadzab karena tidak membersihkankan bekas kencingnya, dan yang lain karena selalu melakukan namiimah (adu domba)”
(HR. Bukhari 6055, Muslim 703)

Rasulullah Shalallahu`alaihi wassalam bersabda:
“Kebanyakan azab kubur dari kencing.”
[Shahih, HR. Ahmad dan Ibnu Majah serta dishahihkan Syaikh al-Albani dalam Irwaul Ghalil (280)]

Imam Qatadah rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya (mayoritas; siksa kubur berasal dari tiga perkara: ghibah, namimah dan kencing.”
(Lihat Syarhus Sudur, Imam as-Suyuthi, hal.162)

Mengapa mayoritas siksa kubur disebabkan percikan kencing, namimah atau ghibah?
Para ulama menjelaskan, hal tersebut disebabkan Karena kuburan adalah rintangan pertama kali akhirat dan di dalamnya terdapat berbagai macam kejadian sebagai rentetan peristiwa yang akan terjadi setelah Hari Kiamat, baik berupa siksa atau pahala.

Sedangkan maksiat yang dilakukan seorang hamba ada dua macam, yakni maksiat yang terkait dengan hak Allah dan maksiat yang terkait dengan hak hamba. Sementara hak Allah yang pertama kali dihisab adalah shalat dan hak hamba yang pertama dihisab adalah darah.

Adapun di alam Barzakh diputuskan pembuka dan pemicu utamanya, sementara pembuka shalat adalah bersuci dari hadats dan najis sedangkan pembuka pertumpahan darah adalah namimah dan ghibah. 

Dan keduanya (tidak menjaga kencing dan tidak menjaga lisan) merupakan dosa yang paling mudah terjadi, sehingga awal perhitungan dan siksaan di alam Barzakh dimulai dengan kencing dan namimah atau ghibah.
(Lihat Kitab Majmu Rasail Ibnu Rajab, risalah Ahwalul Qubur, hal.142-143)

- Orang yang mempelajari dan menghafalkan al qur-aan, namun tidak mengamalkannya

Maka kami pergi hingga bertemu dengan orang yang sedang tidur terlentang dan seorang lagi berdiri di atas kepalanya dengan memegang alat pemukul atau batu besar lalu dihantamkan ke arah kepalanya. Ketika dihantam dengan batu maka batu tersebut terpental. Maka orang itu pergi untuk mengambilnya dan tidaklah orang itu kembali melain­kan kepala tersebut rekat dan kembali seperti semula. Orang itu kembali kepadanya dan memukulnya.
(dalam akhir hadits dijelaskan)

Adapun orang yang dihantam kepalanya dengan batu adalah orang yang diajarkan Allah tentang Al-Qur’an lalu tidur di malam hari dan tidak mengamalkan (Al-Qur’an) di siang hari maka dia disiksa hingga Kiamat.
(HR. Bukhari)

CATATAN: mungkin ada yang akan berkata: “daripada aku mempelajari dan menghafal al qur-aan, terus kemudian diadzab, mending aku tidak mempelajarinya”

MAKA DIJAWAB: cobalah engkau berpikir, orang YANG MEMPELAJARI dan MENGHAFALKAN al qur-aan tapi tidak mengamalkan apa yang ia pelajari dan hafal DIADZAB dengan pedih, MAKA BAGAIMANA LAGI dengan orang yang SENGAJA untuk TIDAK MAU TAHU, atau bahkan MENINGGALKAN AGAMAnya?! maka jelas ini bisa menjatuhkan seseorang kepada KEKUFURAN (kufur i’rad/kufur karena berpaling dari agama)! [baca: http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/11/25/pembatal-keislaman-10-berpaling-dari-agama-allah/]

- Orang-orang yang mengajak kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran, namun menyelisihi perkatannya

Pada Malam Isra’ku aku bertemu dengan beberapa orang laki-laki yang lidahnya dipotong dengan gunting api. Aku bertanya, “Siapakah mereka, Wahai Jibril?”

Jibril Menjawab, “Mereka adalah para khatib, diantara umatmu yang menyeru kepada kebaikan dan mereka melupakan kebaikan itu untuk diri mereka sendiri. Padahal mereka orang-orang yang membaca al-kitab (al-qur’an), apakah mereka itu tidak berakal?!
(HR. Imam ahmad, dan Al-Baghawi, Al-Baghawi mengatakan bahwa hadits ini hasan)

- Para koruptor, dan pemakan harta yang haram lainnya; dan mati dalam keadaan tidak bertaubat
Rasulullah shalallahu`alaihi wassalam bersabda:

“Dan demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sunggnya sehelai kain kecil dari harta ghanimah yang dia curi pada perang Khaibar yang diluar pembagian ghanimah akan menjadi bara api (di alam kuburnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)

- Para pendusta, yang tersebar kedustaannya.
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Akan tetapi aku bermimpi didatangi oleh dua orang lelaki lalu keduanya memegang tanganku dan keduanya membawaku ke bumi yang disucikan, tiba-tiba aku dapati seorang yang sedang duduk dan seorang lagi sedang berdiri sementara di tangannya memegang tombak dari besi. Tombak besi itu ditusukkan pada pojok mulut hingga tembus ke tengkuk. Kemudian ditusukkan pada pojok mulut sebelahnya seperti itu. Setelah pojok mulut pulih kembali maka disiksa lagi seperti itu.

“Aku bertanya, ‘Siapakah dia itu?’ Kedua orang itu berkata, ‘Pergilah.’
(diakhir hadits dijelaskan)

Keduanya berkata, ‘Ya Adapun orang yang ditusuk pojok mulutnya adalah pendusta yang berbicara kedustaan. Lalu diambil suatu kabar darinya hingga tersebar ke seluruh penjuru dunia dan dia disiksa sebagaimana yang kamu lihat hingga Hari Kiamat.
(HR. Bukhariy)

- Berzina dan mati dalam keadaan tidak bertaubat
Maka kami pergi hingga sampai di suatu tempat yang berlubang besar seperti dapur roti bagian atas sempit sedangkan bagian bawah lebar. Dari arah bawah ada api yang menyala. Ketika api mendekat, maka mereka terangkat hingga mereka hampir keluar dan ketika api padam mereka kembali ke tempat semula. Dan di dalamnya terdapat kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam kondisi telanjang.
(dalam akhir hadits disebutkan)

Mereka yang kamu lihat berada di lubang besar maka mereka adalah para pezina. 

- Memakan riba dan mati dalam keadaan tidak bertaubat
Maka kami pergi hingga kami mendatangi sebuah sungai darah, sementara ditengah sungai ada seorang lelaki yang berdiri. Dan di tepi sungai ada seorang lelaki yang di hadapanya ada batu­-batu. Ketika orang yang di tengah sungai berenang ketepi dan hendak keluar darinya maka orang tersebut melemparkan batu tepat pada mulutnya. Orang tersebut kembali ke tempat semula. Dan setiap orang tersebut ingin ke tepi dan hendak keluar maka dilempar dengan batu hingga kembali ke tempat semula.
(dalam akhir hadits disebutkan)

Dan orang yang kamu lihat berada di tengah sungai adalah pemakan riba
(HR. Bukhari)

Dan masih banyak lagi… Kita berlindung kepada Allah dari segala kesesatan dan kemaksiatan yang dapat menjadikan kita termasuk golongan yang diadzab dalam kubur. Semoga Allah menganungerahkan kita menjadi hamba yang senantiasa bertaubat dan mensucikan diri. aamiin.

Penghalang dari adzab kubur
- Menjaga keimanan (dengan senantiasa MENTAUHIDKAN ALLAH) hingga akhir hayat, menjalankan seluruh kewajiban, meninggalkan seluruh larangan, senantiasa mengamalkan sunnah dan meninggalkan yang makruh.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya mayat masih dapat mendengar suara sandalmu tatkala kamu meninggalkannya.

Jika dia orang yang BERIMAN, maka SHALAT berada didekat kepalanya, ZAKAT disebelah kanannya, SHAUM disebelah kirinya, dan aneka amal kebaikan seperti SEDEKAH, SILATURRAHMI, KEMA’RUFAN dan IHSAN KEPADA MANUSIA (yaitu akhlaq yang mulia) didekat kedua kakinya. 

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya, maka shalat berkata ’Tidak ada jalan dari arahku’
kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya maka zakat berkata ’tidak ada jalan dari arahku’
kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya maka puasa berkata ’tidak ada jalan dari arahku’
kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya, maka aneka amal kebaikan, sedekah (sunnah), shalat (sunnah), dan segala perbuatan ma’ruf, dan perbuatan baiknya kepada manusia berkata: ’tidak ada jalan dari arahku’.
(sampai kepada hadits, yaitu ketika mayyat ditanya tentang Rasulullah)

Mayyit berkata: Aku bersaksi bahwa dia merupakan rasul Allah. Sesungguhnya dia datang kepada kami dengan membawa aneka penjelasan dari sisi Allah dan kami membenarkannya.’ Maka dikatakan kepada mayat ’Diatas itulah kamu hidup, mati, dan dibangkitkan.Insya Allah.’ Kemudian dilapangkan kuburannya seluas 70 hasta dan diterangi. Dibukakan baginya sebuah pintu menuju surga, lalu dikatakan ”Lihatlah apa yang dijanjikan oleh Allah untukmu disurga” 

Maka semakin bertambahlah keinginan dan kegembiraannya. Kemudian dibukakan baginya pintu neraka. Dikatakan kepadanya: Lihatlah apa yang ditukarkan Allah darimu, jika engkau durhaka. Maka semakin bertambahlah keinginan dan kegembiraannya..
(Hadits riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya, Shahih Abu Hatim, Ibnu Jarir, hadits inipun diriwayatkan oleh Ibnu Hibban; diHASANkan oleh al-Haytsamiy, diSHAHIIHkan ibnu jarir ath-thabariy, diHASANkan syaikh al-albaaniy dalam targhiib wat tarhiib)

- Berperang dijalan Allah dan mati syahid
Dari Rasyid bin Sa’ad, dari beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam, disebutkan bahwa seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam,
“Wahai Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, mengapa orang-orang beriman akan diuji dalam kubur, kecuali para syuhada`?”. 

Beliau menjawab,
“Kilatan pedang yang berkelebat di atas kepala mereka (para syuhada`) sudah cukup menjadi ujian bagi mereka.”
(Shahiih HR. an Nasaa-iy; dishahiihkan syaikh al albaaniy dalam shahiih an nasaa-iy)

- Ribath (menjaga diperbatasan)
Rasulullah Shalallahu`alaihi wassalam bersabda:“Ribath sehari semalam lebih baik dari puasa dan shalat malam sebulan. Kalau seseorang mati (dalam kondisi ini), amalannya akan mengalir dan dicurahkan rizqi atasnya serta dijamin bebas dari ujian kubur.”
(shahiih, lihat shahiihul jaami’ no. 3483)
- Meninggal di malam jum’at atau di hari jum’at dalam keadaan muslim
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabdaTidaklah seorang Muslim yang meninggal pada hari Jum’at atau malam jum’at, kecuali Allah pasti akan menjaganya dari fitnah kubur.”
(Hasan, lihat shahiihul jaami’ no. 5773)

- Meninggal karena sakit perut dalam keadaan muslim
Abu Ishaq Asy Syu’aibi berkata, “Sulaiman bin Shord berkata kepada Khalid bin Urfathah –atau sebaliknya, Khalid berkata kepada Sulaiman, “Apakah kamu mendengar rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, "Barangsiapa meninggal karena sakit perut, tidak akan diadzab dalam kuburnya”.Salah seorang dari mereka menjawab, “Ya”.
(shahih; HR tirmidziy)

- Rajin membaca Surat Al Mulk (surat Tabaraka).
Rasulullah shallahu`alaihi wassalam bersabda,“Surat Tabarak akan mencegah adzab kubur.”
(Hasan, dihasankan syaikh albaaniy dalam shahiihul jaami’ no. 3643)

- Berdoa setiap selesai membaca tasyahud sebelum salam
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:“Apabila salah seorang diantara kamu telah menyelesaikan (bacaan) tasyahud akhir, maka mohonlah kepada Allah agar dilindungi dari empat perkara, (yaitu) : siksa neraka Jahannam, siksa kubur, fitnah/cobaan hidup dan mati, dan kejahatan Al-Masih Ad-Dajjal
[HR. Muslim no. 588]

Lafazhnya do`a adalah:
Alloohumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam wa a’uudzubika min ‘adzaabil qobri wa a’uudzubika min fitnatil masiihid dajjaali wa a’uudzubika min fitnatil mahyaa wal mamaati
“Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari adzab jahan-nam, adzab kubur dan fitnah Al Masih Dajjal serta fitnah dalam kehidupan dan kematian.”
[idem].

Maka semoga kita dapat mengamalkan hal-hal yang dapat menghindarkan kita dari adzab kubur, dan menjauhi hal-hal yang dapat menjerumuskan kita kepada adzab kubur. Semoga Allah memberikan kita kemudahan untuk mengamalkan amalan shalih dan meninggalkan amalan yang rusak; serta memberikan kekuatan agar kita tetap berada diatas agamaNya hingga ajal menjemput kita. aamiin

maraji` : abuzuhriy.com
Share this article :

Post a Comment