Home » » Perbedaan Istilah Aku dan Kami Dalam Al qur'an

Perbedaan Istilah Aku dan Kami Dalam Al qur'an

Written By Dwiki Irvan on Friday, December 7, 2012 | 1:57 PM

Bismillah....

Memang sering kita sadari banyak menemukan kata Aku dan Kami dalam Al qur’an. Karena tidak memahami maksud dari kedua kata tersebut banyak pemahaman keliru dan seringkali menjadi bahan perdebatan tentang Al Quran,

Bahkan hal ini selalu digunakan oleh kaum nashrani dan kaum kufar lainnya untuk menyerang dan menyebarkan syubhat (kerancuan), serta keraguan atas kebenaran keesaan Allahu Subhanahu wa Ta’ala

Hal ini  dijawab langsung dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu ta’ala :

salah satu sebab turunnya ayat tersebut adalah perdebatan orang-orang nashrani mengenai yang kabur bagi mereka. Seperti FirmanNya أنا (Ana = Aku) dan نحن (Nahnu = Kami). bahwa makna نحن (Nahnu = Kami) disini adalah salah satu yang diagungkan dan memiliki pembantu-pembantu. Hal ini tidak dimaksudkan dengan makna tiga illah. Penafsiran yang sebenarnya, hanya diketahui oleh orang-orang yang mantap keilmuannya.

Sehingga dapat dijelaskan siapa maksud dalam kata إِيَّا (iyya = hanya kepada) dan siapa yang dimaksud dengan kata إِنَّ (inna = sesungguhnya kami ), karena ikut sertanya para malaikat dalam tugas yang mereka diutus untuk menyampaikannya, sebab mereka adalah para utusanNya.

Dapat disimpulakn, berkenaan dengan satu-satunya illah yang berhak di ibadahi, maka berlaku bagi-Nya saja.

Setiap kali Allahu Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan ibadah, takwa, takut dan tawakal, Dia menyebut diri Nya sendiri dengan nama khususNya. Adapun bila menyebut perbuatan perbuatan yang dia mengutus para malaikat untuk melakukannya maka Dia berfirman :

فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ

“Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaanya itu” (QS. Al Qiyamah : 18) dan ayat ayat lain semisal dengannya

Meskipun hakikat makna yang dikandungnya yaitu para malaikat, sifat-sifat mereka dan cara cara Rabb mengutus mereka tidak diketahui kecuali oleh Allah ta’ala sebagaimana telah dijelaskan ditempat lain. Wallahu a'lam

Maroji :

Al Furqon Baina ‘l Haq wa ‘l Bathil, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ,

Diringkas dari :

http://adiabdullah.wordpress.com/2008/12/02/kata-aku-dan-kami-dalam-al-quran/

http://www.abuayaz.co.cc/2011/06/kata-aku-dan-kami-dalam-al-quran.html#ixzz1PEWDLD9N
Share this article :

Post a Comment