Kehidupan ini penuh dengan cobaan dan perjuangan, penuh dengan syahwat dan pertempuran, medan syahwat itu demikian hebatnya, perseteruan didalamnya sungguh dahsyat. Ia merupakan pertempuran manusia versus naluri biologis yang terpendam dalam relung hati dan tabiat manusia ,sehingga banyak dari kalangan manusia binasa dalam pertempuraan melawan musuh yang satu ini.
Padahal apabila manusia itu bisa menang dalam pertempuraan itu, maka ia akan mempunyai kemampuan untuk menegakan kewibawaan, memelihara kehormataan, menjaga jabatan, merilekskan badan,menguatkan hati,menjadikan jiwa tentram, membuat hati sejuk,dan menjadikan dada lapang juga dia akan mempunyai kemampuan untuk meminimalisir stres, gundah gulana dan kesedihan, meraih jaya,menjaga pencerahan hati, memperbanyak manusia yang mendoakannya, menceriakan wajah, menumbuhkan kewibawaan didalam hati, dan menghilangkan kesengsaraan dalam jiwa, ia menjadi dekat dengan malaikat, jauh dari setan, akan menambah kecerdasan akal dan kecemerlangan pemahaman. Hal ini merupakaan bagian keutamaan yang diraih oleh orang yang menang dalam pertempuran tersebut didunia ini, sedangkan keutamaan keutamaan yang akan diraih di akhirat jauh lebih besar lagi.
Memenangkan Pertempuran Melawan Godaan Syahwat
Disini muncul pertanyaan besar, bagaimana cara kita bisa lolos dari kerusakan hebat, keharaman yang berbahaya dan kejahatan yang fatal ini?
Jawabannya bahwa sebenarnya didalam ajaran islam yang hanif ini terdapat obat bagi semua problematikadan segala penyakit yang akut. Inilah nash nash al qur’an, assunnah dan pendapat ulama dalam masalah ini.
Kini akan kami sampaikan kepada anda beberapa strategi agar anda memenangkan pertempuran melawan godaan syahwat, sehingga anda bisa menghindari kejahatannya, memperingan kan tekanannya, meminimalisir daya perusaknya terhadap hati anda,dan akan menjaga anda dari terpelosok ke dalam perkara yang haram.
Padahal apabila manusia itu bisa menang dalam pertempuraan itu, maka ia akan mempunyai kemampuan untuk menegakan kewibawaan, memelihara kehormataan, menjaga jabatan, merilekskan badan,menguatkan hati,menjadikan jiwa tentram, membuat hati sejuk,dan menjadikan dada lapang juga dia akan mempunyai kemampuan untuk meminimalisir stres, gundah gulana dan kesedihan, meraih jaya,menjaga pencerahan hati, memperbanyak manusia yang mendoakannya, menceriakan wajah, menumbuhkan kewibawaan didalam hati, dan menghilangkan kesengsaraan dalam jiwa, ia menjadi dekat dengan malaikat, jauh dari setan, akan menambah kecerdasan akal dan kecemerlangan pemahaman. Hal ini merupakaan bagian keutamaan yang diraih oleh orang yang menang dalam pertempuran tersebut didunia ini, sedangkan keutamaan keutamaan yang akan diraih di akhirat jauh lebih besar lagi.
Memenangkan Pertempuran Melawan Godaan Syahwat
Disini muncul pertanyaan besar, bagaimana cara kita bisa lolos dari kerusakan hebat, keharaman yang berbahaya dan kejahatan yang fatal ini?
Jawabannya bahwa sebenarnya didalam ajaran islam yang hanif ini terdapat obat bagi semua problematikadan segala penyakit yang akut. Inilah nash nash al qur’an, assunnah dan pendapat ulama dalam masalah ini.
Kini akan kami sampaikan kepada anda beberapa strategi agar anda memenangkan pertempuran melawan godaan syahwat, sehingga anda bisa menghindari kejahatannya, memperingan kan tekanannya, meminimalisir daya perusaknya terhadap hati anda,dan akan menjaga anda dari terpelosok ke dalam perkara yang haram.
Strategi pertama : Katakanlah ma’adzallah, sesungguhnya saya takut kepada Allahu Subhanahu wa ta`ala.
Keimanan kepada Allahu Subhanahu wa ta`ala dan perasaan takut kepada murkanya merupakan inti keselamatan dan menjadi pelindung bagi seseorang dari terpelosok kedalam hal yang haram, serta dari sikap mengekor dibelakang syahwat yang hebat serangannya.
Ma’adzallah (aku berlindung kepada allah) adalah kalimat yang pernah diucapkan oleh yusuf . berkat ucapan itu lantas Allahu Subhanahu wa ta`ala memalingkannya dari tipu daya para wanita.
‘Sesungguhnya saya takut kepada allah’ adalah kalimat yang diucapkan oleh sebagian orang yang akan mendapatkan naungan ‘arsy allah yang maha pengasih. Pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan nya. Dan oleh seseorang yang diajak berbuat serong oleh seorang wanita yang cantik dan mempunyai kedudukan spontan ia mengatakan ‘sesungguhnya saya takut kepada allah’.
Al hafizh ibnu hajar berkomentar, "secara tekstual teks ini diucapkan oleh seseorang dengan lisannya. Ia mengucapkan kalimat itu untuk mencegah wanita itu dari melakukan perbuatan keji atau ia ingin beralasan kepadanya. Namun bisa jadi kalimat itu diucapkan oleh seseorang dengan hatinya sebagaiman pendapat iyadh. Al qurtubi berkata kalimat itu keluar dari seseorang dari seseorang karena didorong rasa takut yang sangat dari murka Allahu Subhanahu wa ta`ala, karena sikap taqwa dan rasa malu yang kokoh’.”
Setiap orang hendaknya mengingat sebagian ayat ayat yang terdapat di dalam kitab Allahu Subhanahu wa ta`ala yang berkaitan dengan persoalan ini.
“... Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (al baqarah : 235)
“Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? “(al alaq : 14)
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.“ (ghafir:19)
Keimanan kepada Allahu Subhanahu wa ta`ala dan perasaan takut kepada murkanya merupakan inti keselamatan dan menjadi pelindung bagi seseorang dari terpelosok kedalam hal yang haram, serta dari sikap mengekor dibelakang syahwat yang hebat serangannya.
Ma’adzallah (aku berlindung kepada allah) adalah kalimat yang pernah diucapkan oleh yusuf . berkat ucapan itu lantas Allahu Subhanahu wa ta`ala memalingkannya dari tipu daya para wanita.
‘Sesungguhnya saya takut kepada allah’ adalah kalimat yang diucapkan oleh sebagian orang yang akan mendapatkan naungan ‘arsy allah yang maha pengasih. Pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan nya. Dan oleh seseorang yang diajak berbuat serong oleh seorang wanita yang cantik dan mempunyai kedudukan spontan ia mengatakan ‘sesungguhnya saya takut kepada allah’.
Al hafizh ibnu hajar berkomentar, "secara tekstual teks ini diucapkan oleh seseorang dengan lisannya. Ia mengucapkan kalimat itu untuk mencegah wanita itu dari melakukan perbuatan keji atau ia ingin beralasan kepadanya. Namun bisa jadi kalimat itu diucapkan oleh seseorang dengan hatinya sebagaiman pendapat iyadh. Al qurtubi berkata kalimat itu keluar dari seseorang dari seseorang karena didorong rasa takut yang sangat dari murka Allahu Subhanahu wa ta`ala, karena sikap taqwa dan rasa malu yang kokoh’.”
Setiap orang hendaknya mengingat sebagian ayat ayat yang terdapat di dalam kitab Allahu Subhanahu wa ta`ala yang berkaitan dengan persoalan ini.
“... Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (al baqarah : 235)
“Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? “(al alaq : 14)
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.“ (ghafir:19)
Strategi kedua : Menjauhkan diri dari mata yang khianat
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.“ (ghafir:19)
Ibnu abbas berkata, ”yang dimaksud ayat diatas adalah ada seseorang mengunjungi penghuni sebuah rumah,dan ditengah tengah mereka terdapat seorang perempuan cantik atau perempuan cantik itu berjalan melawatinya. Apabila mereka lengah maka laki laki itu memerhatikan wanita itu. Dan apabila mereka menyadarinya , maka ia berusaha menunudukan pandangannya dari perempuan itu. Begitu mereka lengah kembali maka ia pun memerhatikan perempuan itu dan begitu mereka menyadarinya maka ia menundukan pandangan darinya.
Sofyan ats tsauri berkata, “ ada seseorang lelaki berada di suatu forum, yang ia berusaha mencuri pandangan kepada seorang wanita yang berjalan melewati mereka. Apabila mereka melihatnya sedang memangdang wanita itu, maka ia merasa segan kepada mereka, dan tidak memandangnya. Namun begitu mereka lengah maka ia kembali memandangnya. Inilah yang dimaksud dengan ‘pandangan mata yang khianat’ , ‘dan apa yang disembunyikan dalam hati’. Sofyan berkata, “yakni syahwat yang terdapat dalam dirinya”.
Pandangan merupakan anak panah iblis yang beracun dan komendan syaitan. Memandang hal hal yang diharamkan dapat melahirkan bisikan bisikan jahat dan jelek didalam hati. Kemudian dalam perkembangan selanjutya perkembangan selanjutnya, bisikan bisikan itu berubah menjadi pemiiran kemudian berubah menjadi syahwat yang merupakan rumah tujuan. Setelah itu berubah menjadi kehendak dan keinginan yang kuat sehingga akhirnya iapun mesti melakukan hal yang haram itu.
Coba renungkan ayat yang menghubungkan antara permulaan langkah langkah menuju yang haram dengan akhirnya.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."(annur : 30)
Ibnu katsir berkata dalam dafsirnya, “ini merupakan perintah Allahu Subhanahu wa ta`ala kepada hambanya yang beriman agar mereka menahan pandangannya dari hal hal yang di haramkan atas mereka. Dengan demikian , mereka tidak memandang kecuali kepada sesuatu yang diperbolehkan untuk memandangnya.disamping itu mereka berusaha menahan pandangan nya dari hal hal yang diharamkan. Jika secara kebetulan pandangan mereka tertuju kepada sesuatu yang diharamkan tanpa disengaja, maka hendaklah mereka segera memalingkan pandangan darinya.”
Alqosimi berkata dalam tafsirnya, “ rahasia Allahu Subhanahu wa ta`ala mendahulukan perintah menahan pandangan daripada menjaga kemaluan adalah karena pandangan itu merupakan pengantar zina dan pionir kejahatan.
Dokter hati, ibnu qoyyim aljauziah berkata, “ pada umumnya, memandang itu merupakan sumber utama terjadinya peristiwa yang menimpa manusia. Karena pandangan itu melahirkan bisikan, kemudian bisikan melahirkan pemikiran, dari pemikiran lahirlah syahwat, dan ari syahwatlahirlah kehendak setelah itu kehendak itu menguat sehingga menjadi keinginan yang kuat, keinginan yang kuat itu pasti akan melahirkan perbuatan selama tidak ada yang menghalanginya.
Dalam hal ini ada satu ungkapan, ‘BERSABAR MENAHAN PANDANGAN ITU LEBIH RINGAN DARIPADA BERSABAR MENGHADAPI KEPEDIHAN YANG TERJADI SESUDAHNYA’
Semua peristiwa itu bersumber dari pandangan dan sebagian besar kobaran api itu bermula dari bara yang kecil
Betapa banyak pendangan yang menembus ke relung pemilik hatinya, seperti anak panah meluncur diantara busur dan tali busur
Seseorang yang memiliki mata, maka ia akan membolak balikannya dalam memandang keindahan yang ada dihadapan bisikan hatinya
Permulaannya menyenangkan namun akibatnya menyengsarakan,maka tiada sambutan bagi kegembiraan yang mendatangkan kepedihan
Bahaya dari mengumbar pandangan ialah ia dapat melahirkan penyesalan, kesedihan dan luka hati. Sehingga seseorang melihat sesuatu yang orang tidak berkuasa atasnya dan tidak pula bersabar darinya. Dan ini termasuk salah satu siksaan terbesar, bahwa anda telah melihat sesuatu yang anda tidak akan mampu bersabar darinya dan tidak pula sebagian darinya, serta anda tidak mampu berkuasa atasnya.”
Ibnu qoyyim berkata,
Wahai orang yang sengaja melempar pandangan, anda terbunuh Dengan apa yang anda lempar sendiri kerena Ia tak mengenai sasaran
Wahai orang yang mengumbar pandangan yang kesembuhan itu akan kembali kepadanya tahanlah utusan anda, sehingga ia tak mendatangi anda dengan membawa petaka
lebih aneh lagi bahwa sesungguhnya pandangan itu dapat mencederai hati, yang akan menyebabkan luka demi luka. Dan sakitnya luka ternyata tak menghalangi nya untuk terus mengulang ulang pandangannya :
anda masih terus mengumbar pandangan, dalam melihat setiap yang manis dan cantik kiranya itu penawar luka di hati, padahal sebenarnya ia justru semakin melukai anda telah menyembalih pandanganmu dengan bisikan dan gejolak nuranimu, sehingga hatimu benar-benar tersembelih.
Keadaan orang yang memandang sesuatu yang haram itu seperti keadaan orang yang minum dari air laut yang asin , apakah anda melihat ia merasa puas? Tentu tidak, justru ia akan menambah minum lagi, karena ia masih merasa haus. Keadaan seperti ini ta ubahnya seperti keadaan orang yang suka mengumbar pandangan yang nafsu seksualnya tak mungkin terpuaskan, namun malah semakin menyala nyala dan semakin menjadi jadi.
Ibnu jauzi mengatakan, ‘kerena itu waspadalah wahai saudaraku, semoga alloh menjagamu dari kejahatan pandangan. Betapa banyak ia telah membinasakan ahli ibadah, betapa banyak ia telah mengendorkan semangat para ahli zuhud, waspadalah terhadap pandangan, karena ia menjadi penyebab timbulya berbagai kerusakan. Memang cara mengobatipenyakit mengumbar pandangan ini mulanya gampang dan mudah. Namun, bila mengumbar pandangan dilakukan secara berulang ulang maka keburukan itu akan bercongkol dihatinya sehingga ia sulit diobati.
Pandangan itu ibarat gelas yang berisi minuman yang memabukan. Dan mabuknya adalah mabuk cinta. Bahkan mabuk yang disebabkan oleh pandangan jauh lebih hebat daripada mabuk yang disebabkan oleh minuman keras. Karena mabuk yang disebabkna oleh minuman keras itu bisa membuat orang segera sadar, namun mabuk cinta yang disebabkan oleh ini tak membuat orang segera sadar.
Karena itu waspadalah wahai saudaraku, terhadap anak panah iblis tiu; kerena jika ia tidak membunuh anda minimal ia akan melukai hati anda. Dan, luka luka itu semakin banyak menimpa anda, hingga menyebabkan anda tak sadarkan diridan akhirnya anda akan binasa.
Stategi ketiga : Menolak bisikan yang buruk
Sungguh bisikan jelek yang congkol didalam hati merupakan sesuatu yang berbahaya, apabila seseorang berjalan beriringan dengan bisikan itu dan tidak menghalanginya, maka bisikan itu akan berkembang menjadi pemikiran, lalu menjadi cita cita dan kehendak. Kemudian ia menjadi tekan yang bulat , keberanian dan kemudian melakukan sesutu yang haram. Karena itu waspadalah dari sikap membiarkan bisikan ! justru bisikan itu harus ditolak dan dihilangkan dengan bisikan bisikan yang baik.
Bisikan bisikan itu memang kondisinya sangat sulit. Karena ia merupakan kebaikan dan kejahatan. Ia melahirkan kehendak, cita cita dan tekad yang bulat. Orang yang mampu memperhatikan bisikannya, berarti mampu menguasai tali kekuasaan dirinya, sekaligus ia mampu menahan hawa nafsunya. Sebaliknya orang yang dikalahkan oleh bisikan bisikan nya, berarti hawa nafsunya lebih dominan. Orang orang yang meremahan bisikan hati, maka ia akan menggiringnya secara paksa kejurang kebinasaan. Yang namanya bisikan itu ia senantiasa mondar mandir didalam hati, sehingga ia menjadi angan angan yang bathil.
Ibnu qayyim berkata, “ yang pertama kali mengetuk ngetuk hati itu adalah bisikan. Jika bisikan itu ditolak maka hati itu akan merasa rileks sesudahnya. Nemun jika hato itu tidak berusaha menolaknya, maka ia akan semakin mengenguat, sehingga ia berubah menjagdi was was. Dan meolak was was itu jauh lebih sulit. Jika hati segera menolaknya maka ia akan segera tertolak, namun jika was was itu dibiarkan makaia akan menguat dan menjelma menjadi syahwat. Jika hati itu mencoba untuk mengetasinya, maka ia akan bisa teratasi. Namun jika syahwat itu dibiarkan saja, maka ia akan menjadi tekad yang bulat. Apabila syahwat telah mencapai pada tahap ini, maka ia akan sulit ditolak. Karena ia pasti diikuti dengan perbuatan. Kalau sudah demikian maka ia membutuhkan pengobatan yang terkuat, yakni mengosongkan hati secra total dengan melakukan taubat nasuha. Sebenarnya menolak sumbar sumbar penyakit ini dari awalnya lebih mudah dn lebih ringan dari pada pengosongannya setelah penyakit itu menjangkiti, apabila ditolong oleh takdir dan taufik Allahu Subhanahu wa ta`ala, sungguh mencegah penyakit itu lebih mudah dari pada mengobati.” (at-tabyan fi aqsamil qur’an).
Cara mengatasi bisikan yang buruk
Pertama, melakukan upaya pencegahan
ibnu qayyim berkata, “cegahlah bisikan itu. Sebab, jika anda tidak melakukan pencegahan maka ia akan berubah menjadi ide. Lalu, cegahlah ide itu. Sebab jika anda tidak melakukan pencegahan terhadap ide itu, maka ia akan menjelma menjadi syahwat. Perangilah syahwat sebab jika anda tidak berusaha memeranginya, maka ia akan kemauan bulat dan cita cita, jika anda tidak berusaha mencegahnya, maka ia akan menjadi aksi. Jika anda tidak segera memperbaikinya dan melakukan kebalikannya,ia akan menjadi suatu kebiasaan.sehingga kelak akan mengalami kesulitan untuk beralih dan menghindarinya.”
Kedua, menanamkan bisikan bisikan yang baik
ibnu qayyim al jauziyah rahimahullah berkata, “ konsentrasi menuju kepada Allahu Subhanahu wa ta`ala, berusaha iklas karenanya, menempatkan keadaan kepadanya, mengharap keridhaannya serta kembali kepadanya dalam mengganti bisikan bisikan diri dan angan angan kosong akan mampu sedikit demi sedikit bisikan bisikan jiwa tersebut. Dengan demikian, bisikan bisikan dan angan angan yang tersisa hanya berada dalam kecintaankepada allah, mendekat kepadanya,, melekat kepadanya, menari keridhaannya,mencari belaskasih nya, dan selalu mengingatnya...” (bada’iul fawa’id)
Puncak dan pular dalam hal ini adalah memikirkan dan merenungkan ayat ayat Allahu Subhanahu wa ta`ala secara kontinue. Sehingga ia mampu menguasai pikiran dan sekaligus memfungsikan hati.
Ketiga, tetap berada didalam istiqomah
Ada dua prinsip yang mampu mengantarkan menuju istiqomah, baik dalam hal prilaku, perkataan maupun perbuatan, juga mengewal dan menjaga bisikan, juga mengawal dan menjaga bisikan, serta bersikap waspada terhadap sikap membiarkan dan mengumbar bisikan.
Keempat, menghidupkan perasaan selalu diawasi oleh Allahu Subhanahu wa ta`ala
Jangan anda lupa meminta pertolongan sebelum dan sesudahnya, kepada Allahu Subhanahu wa ta`ala yang maha hidup lagi maha berdiri sendiri,yang lantaran kesempurnaan kehidupan nya dan kemandirian nya, maka dia tak mengenal mengantuk dan tidak pula tidur. Dia yang menguasai langit dan bumi, yang karena kesempurnaan kekuasaan nya, tidak ada seorangpun yang dapat memberikan syafaat disisinya kecuali seizinnya.
Oleh : Muhammad Nashir
+ comments + 1 comments
Jazakumullah khairan...
Post a Comment