Home » » Tadabbur Al quran

Tadabbur Al quran

Written By Dwiki Irvan on Friday, August 12, 2011 | 8:56 AM

 

 Tadabur al Qur’an
Oleh: al ustadz Yahya Abdul Aziz hafidzahullah 


Tadabur Al qur’an adalah tujuan utama dari diturnkannya al Qur’an oleh Allah subhanahu wata’ala kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Hal ini pernah disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin rahimahullah. Seseorang yang belum memahami dari yang diturunkannya al Qur’an yang paling inti untuk apa, maka dia belum paham dengan pemahaman yang semestinya diketahui oleh seorang muslim.

Tujuan utama al Qur’an telah diterangkan Allah dalam firmanNya di surat Shaad:29 

ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (shaad 29) 

Dari ayat ini bisa disimpulkan bahwa tujuan yang utama dari diturunkannya al Qur’an:
1. Untuk ditadabburi (direnungi, dipikirkan makna-maknanya)
2. Untuk menjadi pelajaran bagi orang yang berakal. 

Di masyarakat kita sekarang ini memang Tadabbur al Qur’an dalam bentuk tilawah lafdiyah banyak orang yang melakukannya, tetapi sayang sekali banyak yang cuma menikmati keindahan lagu dari para qari’ tersebut. Memang tidak dipungkiri hal ini adalah perkara yang bagus, tetapi hal ini bukanlah tujuan utama dari diturunkannya al Qur’an, dan kaum muslimin harusnya menyadarihal ini.

Tadabbur al Qur’an (lihat penjelasan Syaikh Abdurahman Nashir As-Sa'diy rahimahullah) yang dimaksud tadabbur al Qur’an adalah memperhatikan, mengamati, meneliti makna dari ayat-ayat Al Qur’an , memahami kandungannya dan mengolah pikiran untuk memahami kaidah-kaidah yang ada di dalam al Qur’an beserta pengaruhnya. 

Tadabbur al Qur’an manfaatnya banyak, tidak mengherankan tadabbur adalah tujuan terbesar dari diturunkannya al Qur’an. 

Syaikh Abdurahman Nashir As-Sa'diy rahimahullah menjelaskan manfaat tadabbur al Qur’an sebagai berikut:
1. Manfaat Global:
a. Dalam tadabbur al Qur’an merupakan kunci meraih ilmu-ilmu dan mendapat berbagai macam pengetahuan, bahkan semua ilmu.
b. Orang yang tadabbur al Qur’an akan meraih banyak kebaikan akibat dari ilmu pengetahuan yang ia dapatkan dari tadabbur al qur’an tadi.
c. Orang akan bertambah keimanannya dengan mentadabburi al Qur’an. 

2. Manfaat secara rinci:
a. Dengan tadabbur seseorang bisa mengenal Allah, mengenal nama-namaNya dan sifat-sifatNya. Dan juga bisa menolak dengan sendirinya kekurangan yang memang tidak dipunyai oleh Allah
b. Seseorang bisa meraih jalan untuk menuju ke jalan Allah
c. Orang yang tadabbur al Qur’an akan mengetahui musuh yang sebenarnya dari manusia.
d. Juga tahu jalan yang akan menyampaikan seseorang pada kecelakaan dan adzab dari Allah.
e. Semakin dalam seseorang mentadabburi al Qur’an maka semakin banyak ilmunya dan semakin dalam ilmunya dan bashirohnya.
f. Seseorang akan sampai pada tingkat keyakinan (mengetahui sesutau dengan argumen yang tepat). Padahal di akhir zaman ini banyak orang yang cuma bermodalkan dzon saja atau syak (ragu-ragu) saja.
g. Seseorang bisa yakin bahwa al Qur’an adalah kalamullah.
h. Akan banyak mendapat hikmah dari kata-kata mutiara dan kisah kisah yang ada di dalam al Qur’an
i. Akan bisa menyimpulakan bahwa yang menurnkuan al Qur’an adalah dzat yang mengetahui segala sesuatu. 

Oleh karena itu sangat mengherankan bagi orang-orang kufar bahkan kaum muslimin sendiri yang masih enggan untuk mentadabburi al Qur’an sehingga bisa dilihat di zaman ini semakin banyak orang-orang yang jahil ketimbang orang-orang yang mendapatkan hidayah.

Ini semua salah satunya disebabkan keenganan untuk tadabbur al Qur’an. Orang-orang Yahudi dan Nashrani sendiri mereka membaca kitab-kitab mereka, tetapi mereka menjadi sesat karena mereka tidak mau mentadabburi kitab-kitab mereka. 

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (Q.S an nisa 82) 


Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? (Q.S muhammad 24) 

Syaikh Abdurahman Nashir As-Sa'diy rahimahullah dalam tafsir beliau menyebutkan:
Apakah orang –orang yang berpaling dari al Qur’an tidak mentadabburi al Qur’an, dan mengamatinya dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya kalau mereka mau mentadabburinya, maka al Qur’an akan menunjukkan semua kebenaran dan al Qur’an akan menunjukkan dari segala mara bahaya. Kalaulah mereka mentadabburi al Qur’an hati mereka akan dipenuhi keyakinan, mendapat seusatu yang sangat mahal dan tinggi nilainya. 

Dan akan dijelaskan kepada mereka jalan yang akan menghantar mereka kepada jalan yang diridhoi Allah, tahu jalan-jalan menuju surga dan tahu apa-apa yang menyebabkan mereka bisa tertimpa adzab. Mereka akan diperkenalkan kepada rabb mereka yang sebenarnya dengan nama-nama dan sifat-sifatNya, dan mereka akan tergoda kepada kenikmatan yang banyak dan ditakut-takuti akan adzab yang sangat pedih.

Iqrod (), Ghoflah (kelalaian)

Sahabat Rasulullah radiyallahu’anhu ajma’ain punya perhatian yang besar terhadap tadabbur al Qur’an. Abu Abdirrahman as sulami rahimahullah, telah berkata kepada kami” mereka (sahabat) kalau mempelajari dari Rasulullah 10 ayat, mereka tidak menambahnya sampai mempelajari isi kandungannya dan mengambil ilmu dan amal yang terkandung dalam 10 ayat tadi.” 

Allahu subhanahu wa ta`ala berfirman :
dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta".(Q.S Thaahaa : 124)
 
 berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (Q.S Thaahaa : 125)

Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". (Q.S Thaahaa : 126)

Ingatkah kita firman Allahu subhanahu wa ta`ala
dan Barangsiapa yang ditunjuki Allah, Dialah yang mendapat petunjuk dan Barangsiapa yang Dia sesatkan Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam Keadaan buta, bisu dan pekak. tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.(Q.S Al isra` : 97)

Ini akibat mereka menutup diri dari Al Qur’an (tidak mau mntadabburi) sehingga di hari kiamat mereka dkumpulkan dalam keadaan buta, tuli dan bisu.

Ikhwah dan akhwat tadabbur al Qur’an merupakan hal yang pokok, jika kita ingin untuk mendapatkan keutamaan, mendapat banyak kenikmatan dan mendapatkaan jalan menuju rabb kita tidak ada jalan lain selain kita meluangkan waktu untuk mentadabburi al Qur’an semampu kita.

Nasihat Terakhir
Adzab Orang yang mempelajari dan menghafalkan al qur-aan, namun tidak mengamalkannya
Maka kami pergi hingga bertemu dengan orang yang sedang tidur terlentang dan seorang lagi berdiri di atas kepalanya dengan memegang alat pemukul atau batu besar lalu dihantamkan ke arah kepalanya. Ketika dihantam dengan batu maka batu tersebut terpental. Maka orang itu pergi untuk mengambilnya dan tidaklah orang itu kembali melainkan kepala tersebut rekat dan kembali seperti semula. Orang itu kembali kepadanya dan memukulnya.

(dalam akhir hadits dijelaskan)

Adapun orang yang dihantam kepalanya dengan batu adalah orang yang diajarkan Allah tentang Al-Qur’an lalu tidur di malam hari dan tidak mengamalkan (Al-Qur’an) di siang hari maka dia disiksa hingga Kiamat.
(HR. Bukhari)

Wallahu a’lam bishwab
Share this article :

Post a Comment