Home » » Mengenal ahlussunnah wal jama'ah

Mengenal ahlussunnah wal jama'ah

Written By Dwiki Irvan on Friday, August 14, 2009 | 7:04 AM


Kata “Ahlussunnah” terdiri dari dua suku kata yaitu ahluyang berarti keluarga, pemilik, pelaku atau seorang yang menguasai suatu permasalahan. Dan kata Sunnah yang berarti apa yang datang dari Nabi baik berupa syariat, agama, petunjuk yang lahir maupun yang bathin, kemudian dilakukan oleh sahabat, tabiin dan pengikutnya sampai hari Kiyamat.[5]
Namun dalam perspektif syariah (fiqh) kata sunnah sering diartikan dengan Perbuatan yang kalau dilakukan mendapat pahala, dan kalau ditinggalkan tidak mendapat dosa. Namun yang dimaksud dengan As-Sunnah" di sini adalah adalah,” Thariqah(jalan hidup) Nabi r yang juga dilalui oleh para shahabat yang telah selamat dari syubhat dan syahwat". Fudhail bin Iyadh berkata,”Ahlus Sunnah adalah orang yang mengetahui apa yang masuk ke dalam perutnya dari (makanan) yang halal"[6].
Karena tidak memakan yang haram termasuk salah satu sunnah yang dilakukan oleh Nabi r dan para shahabat.
Dengan demikian maka Ahlus Sunnah adalah mereka yang mengikuti sunnah Rasulullah r dan sunnah shahabatnya. Imam Ibnul Jauzi berkata,” Tidak diragukan bahwa orang yang mengikuti atsar Rasulullah r dan atsar para shahabatnya adalah Ahlus Sunnah"[7].
Adapun kata jamaah berarti bersama atau berkumpul. Dinamakan demikian karena mereka bersama dan berkumpul dalam kebenaran, mengamalkannya dan mereka tidak mengambil teladan kecuali dari sahabat, tabiin dan ulama–ulama yang mengamalkan sunnah sampai hari Kiyamat.
Sedangkan menurut istilah, dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ” Ahlussunnah wal jamaahadalah orang yang mengamalkan sunah Rasulullah dan berkumpul di dalamnya dengan beribadah kepada Allah baik dalam masalah aqidah (keyakinan), perkataan, perbuatan, dan panutannya adalah Shalafusshalih dari sahabat, tabiin dan pengikut tabiin”.
Kreteria Ahlussunnah wal jamaah
DR. Nashr Al-Aql dalam kitabnya “Mafhum Alhlussunnah inda Ahllussunnah”, menyebutkan beberapa kreteria Ahlussunnah wal jamaah di antaranya;
     1.    Mereka adalah sahabat Rasulullah yang mengerti, melihat dan mengamalkan sunnah Rasullullah pertama kalinya, oleh sebab itulah mereka berhak mendapat gelar demikian. Begitu juga para tabiin yang mengambil sunnah dari sahabat dan mengamalkannya tanpa menambah dan menguranginya. Dan juga para pengikut tabiin dan orang-orang setelahnya sampai hari kiyamat yang berusaha mencontohi dan mengikuti mereka dalam masalah akidah dan ibadah.
     2.    Ahlussunah adalah para salafusshalih yang mengamalkan Kitab dan Sunah sesuai dengan petunjuk Rasulullah e [8], Yang mengikuti teladan para sahabat, tabiin dan ulama-ulama yang tidak pernah merubah dan membuat hal-hal yang baru dalam agama Allah.
     3.    Ahlussunnah wal jamaah adalah firqatunnajiyah (golongan yang selamat) di antara golongan-golongan yang ada. Yang selalu mendapatkan pertolongan dari Allah sampai hari kiyamat. [9]
     4.    Mereka adalah orang–orang yang ghuraba’ (asing) karena tetap berpegang kepada al-Qur’an dan as-Sunnah dalam keadaan yang orang lain melupakan dan meninggalkannya. Mereka juga memperjuangkan tegaknya As-Sunnah di saat tersebarnya bid’ah dan kesesatan dan kerusakan,sebagaimana sabda Nabi e,”Islam muncul pertama kali dalam keadaan asing, dan akan kembali menjadi asing sebagaimana semula. Maka beruntunglah orang–orang yang asing”[10]. Dalam riwayat lain disebutkan, “Beruntunglah al-Ghuraba’ yaitu orang yang shalih di tengah manusia yang jahat, orang yang mengingkarinya lebih banyak dari yang mengikutinya[11].
     5.    Dinamakan Ahlussunnah karena mereka mengamalkan sunah sebagaimana mestinya. Berdasarkan sabda Nabi e“Amalkanlah sunnahku”[12].
Penamaan Ahlussunnah dilakukan setelah terjadinya fitnah pada awal munculnya firqah-firqah. Ibnu Sirin berkata,”Mereka (pada mulanya) tidak pernah menanyakan tentang sanad. Ketika terjadi fitnah (para ulama) mengatakan: Tunjukkan (nama-nama) perawimu kepada kami. Mereka melihat bila ia termasuk Ahlus Sunnah hadits mereka diambil, dan bila termasuk ahlul bi'dah maka hadits mereka tidak di ambil".[13]
Al-Imam Malik pernah ditanya :"Siapakah Ahlus Sunnah itu ?. Beliau menjawab,”Ahlussunnah adalah mereka yang tidak mempunyai laqab (julukan) yang sudah terkenal seperti Jahmi, Qadari, atau Rafidli".[14]
Istilah Ahlus Sunnah sudah terkenal dikalangan Ulama Mutaqaddimin (terdahulu) sebagai kebalikan dari istilah Ahlul Ahwa' wal Bida' dari kelompok Rafidlah, Jahmiyah, Khawarij, Murji'ah dan lain-lain. Ahlus Sunnah adalah orang yang tetap berpegang pada sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah e dan para shahabatnyaJadi gelar Ahlussunnah bukanlah hal-hal yang muhdats (dibuat-buat baru), tetapi mempunyai sandaran syar’I yaitu:
     1.    Sunnah Rasulullah e karena beliau memerintahkan untuk mengamalkan sunnahnya. Dan memerintahkan untuk berjamaah dan melarang untuk berpecah belah dan keluar darinya. Jadi Ahlussunnah adalah gelar yang diberikan langsung oleh Rasulullah e.
     2.    Bersumber dari atsar para sahabat dan generasi terbaik umat ini dari sifat mereka yang telah disepakati oleh para ulama umat yang mereka tulis dalam kitab-kitabnya.
     3.    Sebuah nama yang dipakai untuk membedakan mereka dengan pelaku bid’ah, bukan seperti yang dituduhkan bahwa istilah ahlussunah tidak muncul kecuali setelah terjadi perpecahan di antara umat Islam.
Share this article :

Post a Comment