Home » , » Menyikapi Pemimpin yang Dzalim Pada Masa Kini

Menyikapi Pemimpin yang Dzalim Pada Masa Kini

Written By Dwiki Irvan on Wednesday, February 9, 2011 | 9:40 PM

Oleh : Andri Maadsa


Para Penguasa hari ini tidak ada apa2nya dibandingkan dgn kezhaliman Al-Hajjaj bin Yusuf (seorang penguasa dimasa shahabat Nabi dan Tabi'in). Bahkan seribunya pemimpin zhalim sekarang belum tentu bisa menyamai kezhalimannya Al Hajjaj. Namun para Shahabat Nabi dan Tabi'in tetap sabar dan mentaatinya..



Kezhaliman2 Al Hajjaj sangat banyak sekali dan belum ada penguasa yg bisa menandingi kezhalimannya Al Hajjaj smp sekarang ini. Selain Al Hajjaj pernah membunuh Shahabat Nabi, Tabi'in, Ulama atau orang2 shalih, beliau juga membunuh beribu-ribu manusia dengan cara yang kejam dan sadis, salah satunya dgn cara tidak diberi makan dan minum sampai mati !!

Ibnu Hajar rahimahullah menukilkan riwayat dari Hisyam bin Hassan, bahwa ia mengatakan: “Kami menghitung orang yang dibunuh Hajjaj dengan cara shabran (dibunuh dengan cara tidak diberi makan dan minum) mencapai 120.000 jiwa.” (Tahdzibut Tahdzib, 2/211)

Ibnu Abbas pernah mengomentari sosok Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqofi, seorang penguasa diktator dan kejam pada zamannya : “Sesungguhnya Hajjaj adalah adzab Allah yang dikirimkan-Nya kepada kalian disebabkan dosa-dosa kalian”.

Allah telah berfirman :
“Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezhaliman”. [QS. al-Qhashash : 59]

Imam Adz-Dzahabi berkata di dalam kitabnya, Siyar A'lamin Nubala, tentang biografi Al-Hajjaj:
"Kami membencinya, tidak mencintainya, kami memusuhinya, tidak membelanya, dia memiliki kebaikan-kebaikan yang tenggelam di dalam lautan kejahatannya yang sangat banyak."

Al-Hasan Al-Bashri berkata:
"Seandainya umat diminta oleh Allâh untuk menunjukkan orang yang paling jahat di antara mereka, dan kita membawa Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi, niscaya kita mengalahkan mereka!"

Dan inilah sikap para sahabat dan ulama terhadap Al Hajjaj:

Didalam At-Tarikh AL-Kabir ( 7/18 ) oleh AL-Bukhari dari Aun As-Sahmy beliau berkata : Janganlah kalian mencela Al-Hajjaj (Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi) karena dia adalah pemimpin kalian dan dia bukan pemimpinku. Adapun ucapan beliau :dia bukan pemimpinku, karena Abu Umamah tinggal di Syam sedangkan Al-Hajjaj pemimpin Iraq.

Dikitab yang sama (8/104) Imam Bukhari meriwayatkan dari Abi Jamrah Ad-DhobiI, beliau berkata : Tatkala sampai kepadaku (khabar) pembakaran rumah, lalu aku keluar menuju Makkah dan berkali-kali aku mendatangi Ibnu Abbas sampai beliau mengenaliku dan senang kepadaku. Lalu aku mencela Al-Hajjaj di depan Ibnu Abbas sampai beliau berkata : Janganlah kamu menjadi penolong bagi syaithan.

Hannad mengeluarkan (riwayat) dalam Az-Zuhd (II/464) :Abdah menceritakan kepada kami dari Az-Zibriqan, berkata,Aku pernah berada disisi Abu Wail Syaqiq bin Salamah lalu aku mulai mencela Al-Hajjaj dan aku sebutkan kejelekan-kejelekannya. Lantas beliau berkata,Janganlah engkau mencercanya, siapa tahu barangkali dia berdoa, Ya Allah, ampunilah aku, kemudian Allah mengampuninya.

Demikian pula teladan mulia dari Al Imam Ahmad rahimahullah, ketika beliau dipenjara dan disiksa oleh penguasa yang zhalim, beliau tetap memerintahkan kaum muslimin agar mendengar dan taat serta tidak memberontak kepada penguasa tersebut. Beliau berkata: “Hendaknya kalian mengingkari kemungkaran tersebut dengan menggunakan hati kalian. Dan jangan sekali-kali kalian mencabut tangan kalian dari ketaatan, jangan kalian mematahkan tongkat persatuan kaum muslimin, dan jangan pula kalian menumpahkan darah-darah kalian sendiri dan darah-darah kaum muslimin. Pertimbangkan akibat dari tindakan kalian tersebut dan sabarlah kalian sampai orang-orang yang baik meninggal dunia atau sebaliknya pimpinan yang zhalim itulah yang meninggal dunia.” (As Sunnah, hal. 90, karya Al Imam Al Khallal)


Share this article :

Post a Comment